Jangan berubah
Jangan berubah.
Sebuah kalimat perintah paling serakah
Dulu saat seseorang bilang kalimat itu ke saya, saya pikir kalimat tersebut terdengar egois sekali. Sampai suatu saat, diri sendiri yang bilang begitu ke orang lain.
Lalu sadar.
Si pemberi tidak seegois itu
Si penerima tidak seberdaya itu
Nyatanya, orang-orang cuma takut. Takut apa-apa yang sudah ada sekarang nanti tidak sama lagi, sampai nyamannya direnggut dan digantikan dengan yang lebih buruk.
Jadi, biar kita sama-sama tidak serakah.
Silahkan berubah jika memang sudah tidak bisa lagi searah,
Meskipun sepertinya sudah.
----
Aku tidak ingin serakah dan egois untuk memintamu tidak berubah dan tetap tinggal.
Karena aku juga sama, pernah berjuang sebegitunya namun yang didapat hanya kecewa.
Silahkan berubah jika memang sudah tidak bisa lagi searah.
Silahkan tinggal jika memang rumahku yang kacau tidak jadi masalah.
Namun aku,
Tak ada yang bisa kujanjikan padamu.
Namun aku,
Pun jika bisa, tidak akan menaruh barang secuil harapan kepadamu.
Demi terhindar dari kecewa dan patah
Ketahui pula bahwa rumahku ini bukan tempat singgah
---
Perihal berjuang dan diperjuangkan.
Mana yang lebih banyak memberi kecewa?
---
Sebenarnya
Inginnya saya serakah.
--
Sudahlah.
Aku lelah.
Sebuah kalimat perintah paling serakah
Dulu saat seseorang bilang kalimat itu ke saya, saya pikir kalimat tersebut terdengar egois sekali. Sampai suatu saat, diri sendiri yang bilang begitu ke orang lain.
Lalu sadar.
Si pemberi tidak seegois itu
Si penerima tidak seberdaya itu
Nyatanya, orang-orang cuma takut. Takut apa-apa yang sudah ada sekarang nanti tidak sama lagi, sampai nyamannya direnggut dan digantikan dengan yang lebih buruk.
Jadi, biar kita sama-sama tidak serakah.
Silahkan berubah jika memang sudah tidak bisa lagi searah,
Meskipun sepertinya sudah.
----
Aku tidak ingin serakah dan egois untuk memintamu tidak berubah dan tetap tinggal.
Karena aku juga sama, pernah berjuang sebegitunya namun yang didapat hanya kecewa.
Silahkan berubah jika memang sudah tidak bisa lagi searah.
Silahkan tinggal jika memang rumahku yang kacau tidak jadi masalah.
Namun aku,
Tak ada yang bisa kujanjikan padamu.
Namun aku,
Pun jika bisa, tidak akan menaruh barang secuil harapan kepadamu.
Demi terhindar dari kecewa dan patah
Ketahui pula bahwa rumahku ini bukan tempat singgah
---
Perihal berjuang dan diperjuangkan.
Mana yang lebih banyak memberi kecewa?
---
Sebenarnya
Inginnya saya serakah.
--
Sudahlah.
Aku lelah.
Komentar
Posting Komentar